Kala sang alam mulai terlelap
Hening terasa tiada terucap suatu kata
Terlihat kerlip lembut bintang disana
Membuat rindu ini semakin merona
Hening terasa tiada terucap suatu kata
Terlihat kerlip lembut bintang disana
Membuat rindu ini semakin merona
Kutermangu dalam kesunyian
Tenggelam dalam kebisuan
Desir sang bayu mengusap wajah berikan ketenangan
Parasmu jelas tergambar di pelupuk mata
Tenggelam dalam kebisuan
Desir sang bayu mengusap wajah berikan ketenangan
Parasmu jelas tergambar di pelupuk mata
Ingin kurengkuh sosok bayanganmu
Namun bayangan hanyalah bayangan
Kurasakan kebekuan menyusup setiap jengkal aliran darah
Kuhela nafas panjang tuk redakan segala sesak
Namun bayangan hanyalah bayangan
Kurasakan kebekuan menyusup setiap jengkal aliran darah
Kuhela nafas panjang tuk redakan segala sesak
Saat kutatap sang rembulan
Hatiku berbisik “aku rindu dia,
Akankah dia tahu aku merindukannya ?”
Tanpa sadar setitik air mata jatuh
Akankah dia tahu aku merindukannya ?”
Tanpa sadar setitik air mata jatuh
Mengiring kerinduan yang tak tertahankan lagi
Kembali ku berbisik lirih dengan kepala tertunduk
“aku sayang dia, aku rindu dia”
Kenangan masa indah yang pernah terajut kembali membayang
Oh Tuhan…
Aku amat merindukannya
“aku sayang dia, aku rindu dia”
Kenangan masa indah yang pernah terajut kembali membayang
Oh Tuhan…
Aku amat merindukannya
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda di bawah ini jangan lupa sering - sering mampir ke sini...
Jangan Lupa
1. Gunakan bahasa yang sopan
2. Jangan sampai menyinggung perasaan orang lain
3. Bookmark Halaman jika diperlukan
ISIKAN DIBAWAH INI